Buserpantura.id Wonogiri - Perayaan Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2025 di Kabupaten Wonogiri berlangsung meriah, aman, dan tertib. Namun di balik euforia dan semangat kolaborasi yang mengemuka, sejumlah tokoh masyarakat, buruh, dan pendidikan menyuarakan kecaman keras terhadap tindakan kelompok anarko yang mencederai perayaan tersebut dengan aksi-aksi anarkis dan vandalisme di beberapa wilayah, termasuk Semarang.
Pendeta Theofilius Agus Sulistianto Anggota FKUB Kab. Wonogiri, menegaskan penolakannya terhadap kelompok-kelompok yang berupaya menunggangi perayaan May Day untuk menyebarkan provokasi dan kekacauan.
“Kami mengutuk keras segala bentuk tindakan anarkis yang mencoreng makna May Day. Wonogiri harus dijaga dari paham-paham anarko dan sindikalisme radikal. May Day adalah hari perjuangan, bukan kehancuran,” tegasnya.
Ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada jajaran Polres Wonogiri, khususnya Kapolres AKBP Jarot Sungkono dan jajarannya, yang telah memberikan pengamanan maksimal, sehingga perayaan May Day berjalan aman dan kondusif.
“Kami tidak ingin Wonogiri terpapar oleh virus anarkisme. Kolaborasi yang telah dibangun dengan pemerintah dan aparat keamanan harus terus dijaga. May Day adalah Hari Kolaborasi, bukan Hari Perpecahan,” tegasnya.
Pdt Theofilius Agus Sulistianto Anggota FKUB kabupaten Wonogiri, sangat menyayangkan adanya tindakan anarkis di wilayah Jawa Tengah yang mengganggu semangat kebersamaan dalam memperingati Hari Buruh.
“Kami menyerukan kepada seluruh masyarakat Wonogiri agar tidak mudah terprovokasi. Wonogiri adalah kota yang menjunjung nilai-nilai arif dan damai. Mari kita jaga kota ini dari paham-paham ekstrem,” ujarnya.
Khnza Haryati
Social Footer